Proses menemukan jati diri

 Aku sering merasa hidup ini seperti menyusuri labirin.

Kadang aku menemukan jalan terang, kadang terjebak di

persimpangan gelap. Tapi di setiap liku, aku percaya ada

pelajaran yang membawaku lebih dekat pada satu

pertanyaan besar: siapa aku sebenarnya?

Jati diri bukan sesuatu yang kutemukan dalam sehari. Ia

terbentuk perlahan dari setiap pengalaman, pelajaran,

dan keberanian untuk mencoba. Aku memulai

perjalananku dengan membuka berbagai pintu

kesempatan, mencari tahu apa yang membuatku

benar-benar hidup. 

Aku terlibat dalam berbagai organisasi yang

memperkaya pandanganku. Dari organisasi keagamaan

seperti IPNU IPPNU, hingga pelatihan kepemimpinan,

seminar kesehatan, dan pelatihan lain yang menantang

diriku untuk terus berkembang. Salah satu pengalaman

yang paling berkesan adalah eksplorasi literasi ke desa

terpencil. Di sana, tidak ada lampu, tidak ada

sinyal—hanya bintang yang menjadi penerang malam

dan anak-anak yang haus akan ilmu. Aku belajar bahwa

kebahagiaan tidak bergantung pada materi, melainkan

pada kemampuan berbagi dan bersyukur. 

Dunia kreatif juga memanggilku untuk mencoba hal-hal

baru. Aku mengikuti kelas make-up untuk

mengekspresikan diriku, bukan hanya mempercantik wajah, tetapi juga menciptakan karya seni yang

mencerminkan kepribadian. Aku berdiri di panggung

lomba puisi dan nyanyi, meski dengan suara bergetar.

Aku menyadari, keberanian untuk mencoba adalah

kemenangan pertamaku. 

Tidak hanya itu, aku mendalami dunia digital. Aku

belajar menulis blog, mencoba menata kata-kata menjadi

cerita yang bermakna. Aku mengikuti diklat content

creator yang membuka mataku pada potensi dunia

digital, sekaligus seminar nasional yang memberiku

wawasan tentang isu-isu besar yang ada di sekitarku. 

Namun, bukan berarti perjalanan ini selalu mulus. Ada

momen di mana aku merasa gagal. Ada saat ketika aku

ragu apakah semua yang kulakukan ini berarti. Tapi aku

tetap melangkah, meski pelan, meski sering kali merasa

lelah. Aku belajar menerima diriku—baik dalam

kekuatan maupun kelemahannya. 

Setiap pengalaman—dari organisasi, panggung seni,

hingga dunia digital—memberiku potongan-potongan jawaban tentang siapa aku. Aku adalah seseorang yang

terus belajar, yang tidak takut mencoba, yang berani

gagal untuk menemukan kekuatannya sendiri. 

Aku tahu, perjalanan ini masih panjang. Tapi aku merasa

bangga, karena aku berjalan di jalanku sendiri, tidak

mengikuti siapa pun, melainkan membentuk langkah

demi langkah sesuai dengan apa yang membuat hatiku

tenang. Aku sedang menciptakan versi terbaik dari

diriku, perlahan tapi pasti. Dan itu adalah hadiah

terindah dari proses menemukan jati diri.

Komentar

Postingan Populer